Hallo, assalamualikum sahabat journey.. maaf yaah kurang update
lagi untuk tulisnanya. Kali ini aku akan kasih konten berupa salah satu yang
dipelajari dalam jurusanku, yakni jurusan ilmu perpustakaan dan Informasi.
Jurusan ilmu perpustakaan wajib banget tahu dan mempelajari DDC, DDC adalah salah
satu sistem klafikasi yang banyak dipakai di perpustakaan-perputskaan di
Indonesia.
Kalian pasti pernah kan mengunjungi perpustakaan? Nah, kalian
pernah punya pertanyaan ga sih kenapa setiap buku itu ada nomor panggilnya? Nomor
yang biasa kalian liat di punggung bukunya. Kenapa ada nomornya? Bagaimana pustakawan
bisa memberi nomor pada punggung buku? Dan ditaruh di rak-rak yang sesuai
dengan subjek/ disiplin ilmu si buku tersebut.. bingung yah? Yuk simak…
Add caption |
Add caption |
Klasifikasi Desimal Dewey (Dewey
Decimal Classification (DDC), juga disebut Sistem Desimal Dewey)
adalah sebuah sistem klasifikasi perpustakaan
yang diciptakan oleh Melvil Dewey (1851–1931) pada tahun 1876, dan sejak saat
itu telah banyak dimodifikasi dan dikembangkan dalam 23 kali revisi yang telah
terjadi hingga tahun 2011.
Klasifikasi Dewey muncul pada sisi buku-buku
koleksi perpustakaan. Klasifikasi dilakukan berdasarkan subjek, kecuali untuk
karya umum dan fiksi.
Kodenya ditulis atau dicetakkan ke sebuah stiker yang dilekatkan ke sisi buku
atau koleksi perpustakaan tersebut. Bentuk kodenya harus lebih dari tiga digit;
setelah digit ketiga akan ada sebuah tanda titik sebelum diteruskan angka
berikutnya.
Contoh kode:
Buku-buku diletakkan dengan mengurutkan
berdasarkan nomor. Jika dua atau lebih buku memiliki nomor klasifikasi yang sama,
sistem akan membagi kelas tersebut secara alfabet.
Ada sepuluh kelas utama dalam klasifikasi
Dewey. Sepuluh kelas tersebut dibagi lagi kepada 10 bagian; yang lalu bisa
dibagi lagi kepada 10 bagian.
Sepuluh kelas utama tersebut adalah:
- 000 Komputer, informasi dan referensi umum
- 100 Filsafat dan psikologi
- 200 Agama
- 300 Ilmu sosial
- 400 Bahasa
- 500 Sains dan matematika
- 600 Teknologi
- 700 Kesenian dan rekreasi
- 800 Sastra
- 900 Sejarah dan geografi
Pada tahun 2011 telah terbit DDC edisi 23
dikenal dengan DDC23.
Undang-undang no.43 tahun 2007 tentang perpustakaan,
Bab1 pasal 1 ayat 5 menyebutkan bahwa Perpustakaan Nasional adalah
lembaga pemerintah non-departemen (sekarang non-kementrian) (LPNK) yang
melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidangperpustakaan yang berfungsi sebagai
perpustakaan pembina,perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan
penelitian,perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan
yangberkedudukan di ibukota Negara.
Pengertian Klasifikasi Perpustakaan
1.
Secara Etimologi
Klasifikasi berasal dari bahasa inggris
darikata “classification” dan kata ini berasal dari kata “to classy” yang
berarti menggolongkan dan menempatkan benda-benda di suatu tempat.
Klasifikasi adalah pengelompokkan yang
sistematis pada sejumlah objek,
gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu
berdasarkan ciri-ciri yang sama (Hamakonda dan Tairas, 1999: 1).
gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu
berdasarkan ciri-ciri yang sama (Hamakonda dan Tairas, 1999: 1).
2.
Menurut Para Ahli
¯ Towa P. Hmakotrda dan J.N.B. Tairas
(1995)
Mengatakan bahwa klasifikasi adalah
pengelompokan yang sistematis daripada sejumlah obyek, gagasan, buku atau
benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri
yang sama.
¯ Ernest Cushing Richardson
Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan dan
menempatkan barang-barang.
¯ Sulistyo Basuki (1991)
Mengatakan bahwa klasifikasi berasal dari kata
Latin “classis”. Klasifikasi adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan
benda/entitasyang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Secara
umum dapat dikatakanbahwa batasan klasifikasi adalah usaha menata alam
pengetahuan ke dalam tata urutan sistematis.
¯ Hamakonda dan Tairas, 1999: 1
Klasifikasi adalah pengelompokkan yang
sistematis pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam
kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
¯ Ibrahim Bafadal 2009:51
Klasifikasi adalah suatu proses memilih dan
mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau bahan pustaka lainnya atas
dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama di suatu tempat.
¯ Menurut Suwarno(2007: 66)
Secara umum klasifikasi terbagi dalam dua
jenis, yaitu:
- Klasifikasi
artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka
berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka
tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi buku. - Klasifikasi
fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi bahan
pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan
pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah.
Klasifikasi fundamental ini yang sering digunakan perpustakaan saat ini.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa klasifikasi itu adalah suatu proses memilih dan
mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau bahan perpustakaan lainnya
atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama disuatu tempat.
Menurut Bloomberg dan Evans didalam bukunya
yang berjudul “Introduction To Technical Service For Library Technicians”
tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah penggunaan koleksi, baik bagi
pengunjung maupun bagi petugas perpustakaan. Dengan kata lain adalah bahwa
klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan buku. Efisiensi disini dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu pihak
murid dan pihak guru pustakawan.
Tujuan mengklasifikasi buku-buku perpustakaan
sekolah adalah sebagai berikut:
a) Untuk
mempermudah murid-murid di dalam mencari buku-buku yang sedang diperlukan.
b) Untuk
mempermudah guru pustakawan di dalam mencari buku-buku yang dipesan oleh
murid-murid.
c) Mempermudah
guru pustakawan mengetahui perimbangan bahan pustakawan.
d) Akhirnya, buku-buku
perpustakawan sekolah diklasifikasikan dengan sebaik-baiknya untuk mempermudah
guru pustakawan di dalam menyusun suatu daftar bahan-bahan pustaka yang
berdasarkan sistem klasifikasi.
B. Prinsip-Prinsip Pengklasifikasian
Agar guru pustakawan tidak terlalu mengalami
kesulitan di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan, sebaiknya memahami
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Sekedar sebagai pedoman, ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan di dalam mengklasifikasi berdasarkan subyeknya
:
1.
Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah,
pertama-tama berdasarkan subyeknya. Kemudian berdasarkan bentuk penyajian, atau
bentuk karyanyan.
2.
Khususnya buku-buku yang termasuk karya umum
dan kesustraan hendaknya lebih diutamakan pada bentuknya.
3.
Di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan
sekolah hendaknya memperhatikan tujuan pengarangnya.
4.
Klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah itu
pada subyek yang sangat spesifik.
Sebenarnya untuk membahas semua DDC itu perlu
waktu yang lam adan berat, nanti kalau ada kesempoatan dan rezekinya. Kita ngobrol-ngobrol
sama Pak Sulistyo Basuki yuk hehehe. Guru besar ilmu perpustakaan yang sekarang
guru besar di Universtas Indonesia. Ga bakal sebentar untuk bahas DDC, nanti
aku bakal tambahain dan lengkapin yah tulisan yang bahas tentang DDC ini. Okeeeeeeee.
Keep stay toon.
Semoga kalian sehat selalu, kaya raya, hidup bahagia, mati masuk syurga aamiin…
Salam hangat! Sahabat
journey ;)
Kerennn
BalasHapus
BalasHapusBagus
lanjutkan dan tunjukkan, ilmu perpustakaan dan informasi bukan sekedar ilmu biasa. ia ilmu masa depan
BalasHapus