Go-Hygiene: Platform Crowfunding Peduli Sanitasi Masyarakat


Go-Hygiene: Platform Crowfunding Peduli Sanitasi Masyarakat

Seorang dokter menyembuhkan, dan alam yang menciptakan kesehatan”
-Aristoteles-
Sehat, kata berharga yang berarti bagi kehidupan. Kesehatan menunjukkan adanya keteraturan dengan penjagaan keadaan dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini  merujuk  pada  suatu  makna  yang  diharapkan  semua  orang  dalam  menjalani hidup  tanpa  kendala. 
Berlawanan  dengan  kata  sehat,  sakit  merujuk  kepada ketakutan  yang  akan  menghambat  aktifitas,  menjadikan  seorang  individu  tak berdaya  dan  memaksakan  banyaknya  tindakan  yang  harus  dilakukan  untuk membuatnya pulih kembali.
 Sebuah  keadaan  yang  kurang  bersih  serta  didorong  dengan  banyaknya organisme  berukuran  mikroskopis  akan  menyebabkan  banyaknya  penyakit  di dunia  ini.  Hal  ini  semakin  menjadi,  terlebih  apabila  sanitasi  di  lingkungannya tidak  dipahami  dan  dijaga  dengan  baik.  Tak  ayal,  masih  banyak  individu  yang merasa dirinya bersih namun sebenarnya ada penyakit yang mengancam dirinya. Banyaknya penyakit yang sedang dialami masyarakat saat ini menunjukan adanya  perlakuan  sanitasi  yang  kurang  baik  dalam  kehidupannya. 
Semakin banyaknya jumlah penghuni dari suatu tempat menjadikan banyaknya permintaan untuk ketersediaan air bersih yang tidak sesuai. Hal ini menyebabkan banyaknya kegiatan mandi cuci kakus (MCK) yang digunakan dengan menggunakan tempat dan air secara bersamaan tanpa ada pembatas, contohnya di sungai. Sanitasi : Fokus Perbaikan Pembangunan PBB 2 Dilansir  dari  Bappenas.go.id,  Bank  Dunia  mengingatkan  adanya ketidaksediaan akses air bersih bagi 780 juta orang serta sanitasi pada lebih dari 2 miliar  penduduk  bumi.  Hal  ini  menyebabkan  banyaknya  nyawa  yang  melayang setiap hari dan kerugian materi yang dialami PDB dunia hingga 7%. Hal  tersebut  bahkan  menjadi  fokus  PBB  dalam  membangun  dunia  yang lebih baik. Air bersih dan sanitasi telah menjadi salah satu tujuan dari 17 tujuan pembangunan  berkelanjutan  yang  dihasilkan  dari  Sidang  Umum  Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di New York pada 25 September 2015. Sidang  ini  secara  resmi  menetapkan  agenda  berupa  Sustainable  Development Goals  (SDGs)  yang  merupakan  upgrading  dari  Millenium  Development  Goals (MDGs) pada periode 2000-2015.
Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  tahun  2017  mendapati  kenaikan  pada persentase rumah tangga  menurut provinsi dan  memiliki  akses terhadap sanitasi layak dari tahun 1993 hingga 2017. Namun kenaikan ini masih harus ditingkatkan sehingga  persentase  sanitasi  mencapai  tingkatan  sempurna  secara  menyeluruh. Bahkan  68%  sungai  di  Indonesia  mengalami  pencemaran  berat,  70%  dari pencemaran itu berasal dari limbah rumah tangga. Fokus  kepada  limbah  rumah  tangga  yang  berasal  dari  kloset  yang bermuara pada septic tank masih menjadi permasalahan yang serius. Septic tank ini  terletak  di  dekat  rumah,  namun  tidak  kedap  air.  Hal  ini  menjadikan kesalahpahaman  yang  menyebabkan  keadaan  air  di  lingkungan  sekitar  semakin tercemar.  Akibatnya  banyak  penyakit  dari  diare  hingga  typhus  serta  penyakit lainnya yang menyerang masyarakat.
Hal  tersebut  mungkin  berlaku  pada  masyarakat  yang  memiliki  kamar mandi  yang  berkloset,  lalu  bagaimana  dengan  masyarakat  yang  masih  banyak menggunakan  sungai  sebagai  tempat  MCK  secara  bersamaan?  Bahkan  BPS (2011)  menunjukan  askes  sanitasi  yang  layak  baru  mencapai  55,6%,  sedangkan 17,78% masih belum memiliki toilet dan sisanya bersama-sama. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya tindakan yang mendukung program dunia untuk meningkatkan ketersediaan air bersih dan peningkatan sanitasi yang berkelanjutan sehingga kita tidak meninggalkan keturunan yang terbelakang dan kekurangan dalam segala hal
GO-HYGIENE: Platform Crowfunding Peduli Sanitasi Masyarakat
Kurangnya  informasi  menyebabkan tersendatnya  akses pemerintah untuk menjadikan sanitasi yang meningkat dan menyeluruh di seluruh daerah. Kesulitan ini  semakin  menjadi  apabila  kesadaran  dan  pendidikan  masyarakat  mengenai sanitasi sangat rendah. Hal  ini  menjadikan  adanya  tuntutan  baik  dari  pemerintah  maupun masyarakat  untuk  fokus  pada  pembangunan  dengan  target  sanitasi  yang  baik, yang  didukung  oleh  Kepmenkes  No.  852  tahun  2008  tentang  sanitasi  berbasis masyarakat  (STBM)  dan  diperkuat  dengan  Permenkes  No.  03  tahun  2014.
Dilansir  dari  Kemkes.go.id  STBM  ini  memiliki  pendekatan  strategis  berupa STBM  Triangle,  yaitu  : 
1)  Peningkatan  kebutuhan  sanitasi, 
2)  Penciptaan lingkungan kondusif,
3) peningkatan penyediaan akses sanitasi.
Berdasarkan pendekatan strategi yang ketiga adanya hambatan yang masih didapati oleh pemerintah dalam mewujudkan sanitasi yang baik. Banyaknya desa yang masih belum dapat terjangkau untuk diverifikasi dan diberi pendidikan akan kesadaran  untuk  menjaga  sanitasi  menjadikan  banyaknya  inovasi  dan  alternative yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, dari kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa yang  mendapat  bantuan  dari  pemerintah  berupa  beasiswa  seharusnya  terpanggil untuk memajukan kesejahteraan umum dengan mendukung program pemerintah. Banyak  hal  yang  dapat  dilakukan  oleh  kalangan  mahasiswa  dan  umum,  salah satunya  dengan  pembentukan  platform  yang  mendukung  peningkatan  sanitasi yang  dapat  diberi  nama  Go-Hygiene. 
Platform  ini  berbasis  Donation Crowfunding  yang  bertujuan  untuk  mengumpulkan  donasi  untuk  pembangunan sanitasi yang layak seperti toilet yang sesuai standar kesehatan. Fitur  dari  platform  ini  memiliki  penampilan  seperti  sosial  media  yang sangat  mendukung  aktifnya  partisipasi  dari  kaula  muda  yang  melek  sanitasi khususnya. Fitur-fitur tersebut berupa Beranda  yang  berisi  informasi dan  berita mengenai sanitasi di lingkungan terdekat atau inspirasi tentang sanitasi serta Pro Sanitasi  yang  memuat  informasi-informasi  tempat  atau  daerah  yang membutuhkan bantuan peningkatan sanitasi. Fitur ini terdiri dari 2 pilihan berupa Pendidikan  Sanitasi  serta  Pembangunan  Sanitasi,  masing-masing  berfokus  pada jenis  bantuan  yang  dibutuhkan. 
Selain  fitur-fitur  tersebut,  hal  terpenting  dari platform  ini  adalah  Donasi  berupa  informasi  penggalangan  dana  serta pendampingan  fundraising  yang  memiliki  informasi  penggalangan  dana,  pilihan pembayaran  yang  terpercaya  dan  transparansi  pengumpulan  dana.  Platform  ini pun dilengkapi Profile dan Help yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penutup Banyaknya  jalan  menuju  kebaikan  dan  penjagaan  kesehatan  mendukung banyaknya  inovasi  yang  dapat  dilakukan  oleh  banyak  orang.  Masalah  sanitasi yang  menjadi  penghalang  dalam  kesehatan  serta  akses  dalam  peningkatan kesadaran  dan  pembangunan  sanitasi  yang  semakin  memperburuk  keadaan. Berdasarkan  hal  tersebut,  hadirnya  Go-Hygiene  diharapkan  dapat  membantu program pemerintah dalam mensehatkan generasi bangsa sehingga prinsip utama SDGs berupa Leave No One Behind  dapat terwujud.



Tulisan ini lahir pada bulan September 2018, dibuat guna mengikti Seleksi Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional di Makassar Selewesi Selatan. Kami terdiri dari 3 Mahasiswa; A’zizah Shobiroh (FITK), Maharani Auliya Agustin (FAH), dan Elok Maulidah (FU). Alhamdulillah Essay ini lolos sehingga memberangkatkan kami pada Pulau Sulawesi tersebut. Alhamdulillah, Qodarullah dalam lomba debat tersebut kami dianugerahu Predikat “Best Performance”. Sebagai Pecutan bagi kami untuk lebih baik lagi kedepannya. Aamiin.

10 komentar: