Maaf Terakhir (1)


Ceritaku dimulai dari..............................
Dari saat kamu membacanya... hehehehiyahiya

Ngga, ini serius. !!!

Ntahlah siapa yang akan baca tulisan unfaedah ini.
Ini kisah nyata dari berbagai dimensi kehidupan si penulis.
Pertanyaanya emang penulis punya berapa dimensi ? hehe. Jawabannya banyak! Banyak dari versinya doang tapi.


Cerbung-1

Lalu, ada seorang pria pergi menyusuri kedamaian dan mencari ketenangan hati melalui perjalanan yang tiada henti, berlabuh dari suatu tempat ke tempat berikutnya. Mengharap kedamaian dan ketenangan hati ia temukan.
Tepat di suatu tempat, hatinya bergejolak, seperti mendamaikan asa dan rasa pada sesuatu yang ia lihat dan belum pernah ia temukan sebelumnya.
Semesta hening.... Seirama dangan frekuensi hatinya.
Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya, bahkan paling cepat jika dibandingkan dengan degup jantungnya selama ia hidup.
Apakah yang ia temukan? Seolah pertanyaan itu muncul dari dedaunan kering yang berserakan persis di kaki pria tersebut.
Ternyata ada cahaya yang sangat terang menghampirinya, cepat seperti kilat, berputar-putar mengelilinginya, seraya membuat angin dan daun-daun disekitarnya ikut berputar.
Pria itu, bertanya keheranan dalam hati. “Apakah gerangan cahaya ini? mengapa berputar-putar seperti ini.” tak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Tepat 7 detik kemudian cahaya itu menghilang. Sang pria tetap saja keheranan, kebingungan, dan kali ini ada sedikit rasa takut dari dirinya. Padahal, sifat aslinya adalah pemberani, suka tantangan, dan tidak pernah takut mengambil resiko sebesar apapun, prinsip hidupnya juga kuat dan ia bersemangat dalam mewujudkan semua inginnya.
Hilang... alam kembali hening. Hanya ada suara rinai air yang tenang. Suara itu datang dari air kolam depan rumah milik nenek yang isinya ada ikan koi yang banyak coraknya, pemberian dari Bos kakek pria itu yang berasal Tionghoa. Pria itu terbangun, tetapi hatinya merasakan kedamaian. Dia tersadar, ternyata cahaya itu adalah mimpinya di siang bolong. Pria itu sedang bersilaturahim di rumah neneknya, dari semenjak ia kuliah di tanah rantau baru pertama kali lagi ia berkunjung ke rumah nenek yang dari kecil membesarkannya. Mungkin ia kelelahan dan tertidur sebentar. Lalu..

Bersambung...........

Mahar/03-12-19

13 komentar: